Rabu, 26 Oktober 2011
Cara mengetahui minat dan bakat dalam diri
Setiap manusia memiliki sifat
ataupun kepribadian yang berbeda-beda termasuk minat dan bakat. Tapi ada
saatnya kita tuntut oleh jaman, misalkan kita harus bisa berbahasa inggris
mungkin dengan alasan bahasa tersebut bahasa International. Oleh karena itu,
banyaknya tempat kursus bahasa inggris dan orang-orang yang belajar bahasa
Inggris sekalipun hal tersebut tidak ia sukai.
Untuk mengetahui identitas diri kita
sendiri, kita harus tahu dimana minat kita, bagaimana bakat yang kita miliki
tapi banyak orang yang sulit menemukannya, cara mudah untuk menemukan bakat dan
minat kita sebagai berikut:
1. Memahami Potensi Kekuatan Diri Sendiri
Apa saja sih yang bisa kita kerjakan dan apa saja
yang kita sukai? Jika kita punya latar belakang pendidikan sebagai dokter,
namun kita merasa tidak berbakat jadi dokter dan di lain sisi kita sangat hobi
menyebarkan informasi kesehatan kepada orang lain. Dari sana kita bisa menjadi
konsultan kesehatan atau penulis buku-buku, koran, majalah kesehatan.
Kemampuan terpendam terkadang bisa menjadi
penyelamat. Misalnya seseorang yang lulusan akuntansi punya bakat / keahlian
menjual sesuatu, maka dia bisa menjadi sales produk suatu perusahaan sebagai
langkah awal. Baru setelah kemampuan sebagai salesman teruji, kita mungkin bisa
minta pindah atau diperbantukan ke bagian keuangan sambil tetap jadi sales
paruh waktu untuk mengasah kemampuan akuntasi kita.
2. Tahu Di Mana Ada Peluang Kerja
Kita bisa tahu ada lowongan pekerjaan dari koran,
internet, teman, keluarga, dan lain sebagainya. Ketika ada peluang maka kita
bisa mencoba melamar pekerjaan tersebut. Yang pasti kita harus tahu potensi
diri kita sendiri terlebih dulu. Kalau kita belum punya pengalaman pekerjaan
mungkin kita harus siap bekerja di posisi apapun karena dunia kerja itu berbeda
sekali dengan dunia sekolah dan kuliah. Pendidikan bersifat teori
Yang pasti jauh lebih enak kalau pekerjaan yang
menghampiri kita daripada kita yang mengejar-ngejar lowongan kerja, karena
ketika ditawari kerja oleh saudara atau teman kita bisa bertanya untuk
mengetahui seperti apa pekerjaan kita nanti dan bagaimana gaji, tunjangan,
bonus, insentif, dan lain-lain. Sedangkan pekerjaan yang kita temukan di media
massa mungkin kita tidak akan diberitahu apapun oleh perusahaan.
Jika mampu kenapa tidak menciptakan perusahaan
sendiri? Jika kita punya akses modal yang mudah, ada ide usaha yang sangat
potensial, keluarga atau teman-teman yang siap sedia membantu, sarana dan
prasarana tersedia, mendapat dukungan dan dorongan penuh dari berbagai pihak,
dan sebagainya maka tak ada salahnya kita mencoba. Ingat, kegagalan adalah awal
dari keberhasilan. Dengan membuat usaha sendiri otomatis kita telah membuka
lapangan kerja minimal untuk diri kita sendiri. Galilah ilmu dari orang-orang
yang telah memiliki pengalaman sebagai bekal dalam menjalani bisnis.
3. Mempersiapkan Segala Sesuatu
Mau bekerja pun kita butuh modal. Saat melamar
pekerjaan setidaknya kita membuat surat lamaran, cv beserta
lampiran-lampirannya mulai dari kartu kuning pencari kerja, pas foto, surat
keterangan catatan kepolisian, fotokopi ktp, ijazah, transkrip nilai, kartu
keluarga, sim, dan lain-lain. Pada saat panggilan wawancara pun kita butuh
pakaian yang baik. Setelah diterima kerja pun kita juga butuh beberapa setel
pakaian seragam kerja dan lain sebagainya sampai kita mendapatkan gaji dan
tunjangan pertama.
Yang tak kalah penting adalah mempersiapkan
mental kita saat wawancara kerja, saat hari-hari pertama di tempat kerja yang
baru, saat harus bersosialisasi dengan rekan kerja, saat dimarahi oleh atasan
atau staf senior, saat menghadapi konflik atau masalah pekerjaan, dan lain
sebagainya. Jika mental kita kuat ditambah dengan sifat perilaku yang baik,
maka kemungkinan untuk bertahan bekerja adalah cukup besar. Jika lemah mental
maka yang ada di kepala kita hanyalah ingin segera mencari pekerjaan lain atau
pindah bagian agar bisa beradaptasi dengan suasana yang baru.
4. Menguasai Trik-Trik Agar Diterima Kerja
Rajinlah mencari informasi dunia kerja melalui
membaca buku, majalah, koran, dan sebagainya untuk mengetahui orang yang
bagaimana yang dicari perusahaan untuk mengisi posisi yang lowong. Belajarlah
menjadi orang yang dicari perusahaan-perusahaan. Pelajari contoh-contoh soal
tes potensi akademik, psikotes, tes wawancara kerja, dan lain sebagainya. semua
itu suatu saat akan membantu kita dalam mendapatkan pekerjaan.
Dengan cara-cara diatas kita dapat mengetahui
minat kita sesungguhnya dan mencapai kesuksesan. Contohnya, bila diri kita memiliki minat di bidang
komputer maka kita akan mendalami dunia komputer dan kitapun lebih memilih
berorganisasi yang masih berhubungan dengan dunia komputer seperti robot
community tw IT community. Karena di komunitas itulah kita dapat mengasah bakat
dan minat kita agar lebih terarah dan lebih mantap lagi.
Tapi lain ketika kita berkecimbung di bidang yang
berlawanan dengan bakat dan minat kita, hal tersebut akan mengakibatkan
keterpaksaan bahkan ketidaknyamanan.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar