Selasa, 10 Juni 2014
Perangkat Jaringan
1.1
LAN
Local Area Network
atau LAN, merupakan suatu jenis jaringan komputer dengan mencakup wilayah
lokal. Dengan menggunakan berbagai perangkat jaringan yang cukup sederhana dan
populer, seperti menggunakan kabel UTP (Unshielded
Twisted-Pair), Hub, Switch, Router, dan lain sebagainya.
Saat
ini, kebanyakan LAN berbasis pada teknologi IEEE 802.3 Ethernet menggunakan
perangkat switch, yang mempunyai kecepatan transfer
data 10, 100, atau 1000 Mbit/s. Selain teknologi Ethernet, saat ini teknologi
802.11b (atau biasa disebut Wi-fi) juga sering digunakan untuk membentuk
LAN. Tempat-tempat yang menyediakan koneksi LAN dengan
teknologi Wi-fi biasa disebut hotspot.
Kontrol
LAN dilakukan dengan authoritas administrative. Data yang ditransmisikan LAN
bersifat khusus dalam suatu organisasi/ perusahaan. Media Transmisi LAN dapat
berbentuk kabel seperti UTP, serat optik, koaksial, Wireless LAN (WLAN).
Contoh dari jaringan LAN seperti komputer-komputer yang saling terhubung di sekolah, di perusahaan, Warnet, maupun antar rumah tetangga yang masih mencakup wilayah LAN.
1.1.1
Keuntungan dari penggunaan jenis
jaringan komputer LAN
Keuntungan
dari penggunaan jenis jaringan komputer LAN sebagai berikut :
Lebih irit dalam pengeluaran biaya operasional,
Lebih irit dalam penggunaan kabel,
Transfer data antar node dan komputer lebih cepat
karena mencakup wilayah yang sempit atau lokal,
Dan tidak memerlukan operator telekomunikasi untuk
membuat sebuah jaringan LAN.
1.1.2
Kerugian dari penggunaan jenis jaringan
LAN
Kerugian
dari penggunaan jenis jaringan LAN sebagai berikut :
Cakupan wilayah jaringan lebih sempit sehingga untuk
berkomunikasi ke luar jaringan menjadi lebih sulit dan area cakupan transfer
data tidak begitu luas.
1.1.3
Karakteristik
Berbeda dengan jaringan area luas atau Wide Area Network (WAN), maka LAN
mempunyai karakteristik sebagai berikut :
Mempunyai pesat data yang lebih tinggi.
Meliputi wilayah geografi yang lebih sempit.
Tidak membutuhkan jalur telekomunikasi yang disewa
dari operator telekomunikasi.
1.2
Perangkat
Jaringan
Perangkat jaringan tersebut adalah: NIC, kabel,
Switch, Modem, Router, HUB, Bridge, Repeater, dan Acces Point.
1.2.1
NIC (Network Interface Card)
Untuk memfungsikan PC Stand Alone agar
dapat berkomunikasi dengan PC lain, diperlukan Network Interface Card (NIC).
NIC berfungsi menghubungkan PC dengan media yang digunakan.
1.2.2
Kabel
Kabel yang biasa digunakan dalam jaringan ada 3
jenis, yaitu: Coaxial, Twisted Pair, dan
Fiber Optik.
1.2.2.1
Coaxial
Kabel ini sering digunakan untuk antena televisi dan transmisi telepon jarak jauh. Konektornya adalah BNC (British Naval Connector). Kabel ini terbagi menjadi 2, yaitu: Coaxial baseband dan Coaxial broadband.
Coaxial
baseband (kabel 50 ohm) –digunakan untuk transmisi digital.
Coaxial
broadband (kabel 75 ohm) –digunakan untuk transmisi analog.
Tipe kabel coaxial juga dibagi 2, yaitu: thin dan thick.
Thin (thinnet)
Kabel
jenis ini lebih fleksibel, lebih gampang digunakan, dan lebih murah daripada
kabel thick.
Thick (thicknet)
Gambar
1.5 kabel coaxial thick
Lebih tebal, susah dibengkokkan,
jangkauannya labih jauh daripada thin, dan harganya lebih mahal daripada thin.
Kelebihan dari kabel coaxial adalah :
Hampir tidak terpengaruh noise dan harga relatif murah.
Kelemahan dari kabel coaxial adalah : Penggunaannya
mudah dibajak dan thick coaxial sulit untuk dipasang pada beberapa jenis
ruang.
1.2.2.2
Twisted Pair
Kabel ini sering digunakan pada kabel telepon. Pada komputer konektornya adalah RJ-45. Kabel ini terbagi menjadi 2, yaitu: STP dan UTP.
STP (Shielded
Twisted Pair)
Kabel STP sama dengan kabel UTP, tetapi
kawatnya lebih besar dan diselubungi dengan lapisan pelindung isolasi untuk
mencegah gangguan interferensi.
Jenis kabel STP yang paling umum
digunakan pada LAN ialah IBM jenis/kategori 1.Shielded Twisted Pair juga adalah
jenis kabel telepon yang digunakan dalam beberapa bisnis instalasi. Terdapat
pembungkus tambahan untuk tiap pasangan kabel. Kabel STP juga digunakan untuk
jaringan data, digunakan pada jaringan Token-Ring IBM. Pembungkusnya dapat
memberikan proteksi yang lebih baik terhadap interferensi EMI.
UTP (Unshielded Twisted Pair)
Kabel Unshield Twisted Pair (UTP) digunakan untuk LAN dan sistem telepon. Kabel UTP terdiri dari empat pasang warna konduktor tembaga yang setiap pasangnya berpilin. Pembungkus kabel memproteksi dan menyediakan jalur bagi tiap pasang kawat. Kabel UTP terhubung ke perangkat melalui konektor modular 8 pin yang disebut konektor RJ-45. Semua protokol LAN dapat beroperasi melalui kabel UTP. Kebanyakan perangkat LAN dilengkapi dengan RJ-45. Secara singkat kabel UTP adalah murah dan mudah dipasang, dan bisa bekerja untuk jaringan skala kecil.
Kategori UTP
Terdapat 5 kategori untuk kabel UTP.
Kategori ini mendukung sinyal suara berkecepatan rendah (low-speed voice) dan sinyal LAN berkecepatan tinggi. Kategori 5 UTP
direkomendasikan sebagai kategori minimum untuk instalasi LAN dan cocok untuk
topologi star. Tabel berikut menunjukkan masing-masing kategori :
Tabel 1.1 kategori UTP
Kelebihan dari kabel twister pair adalah
: harga relatif paling murah di antara kabel jaringan lainnya, dan mudah dalam
membangun instalasi.
Kelemahandari kabel twister pair adalah :
jarak jangkau hanya 100 m dan kecepatan transmisi relatif terbatas (1 Gbps),
dan mudah terpengaruh noise (gangguan).
1.2.2.3 Fiber Optic (Serat Optik)
Ukuran kabel ini kecil dan terbuat dari
serat optik. Kabel ini dibagi menjadi 2, yaitu: multi mode, dan single
mode.
Multi mode
Penjalaran cahaya dari satu ujung ke
ujung lainnya pada kabel jenis ini dapat melalui beberapa lintasan cahaya
karena diameter intinya (core) cukup besar (50 mm).
Single mode
Diameter intinya hanya 3-10 mm sehingga
penjalaran cahaya hanya dapat melalui satu lintasan.
Kelebihan dari kabel serat optik adalah :
ukuran kecil dan ringan, sulit dipengaruhi interferensi/ gangguan, redaman transmisinya
kecil, dan bidang frekuensinya lebar.
Kelemahan dari kabel serat optic adalah :
instalasinya cukup sulit, tidak fleksibel, dan harga relatif mahal.
1.2.3 Switch
Switch
jaringan (atau switch untuk singkatnya) adalah sebuah alat
jaringan yang melakukan bridging transparan (penghubung segementasi banyak
jaringan denganforwarding berdasarkan alamat MAC).
Switch dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu
: manageable switch, dan non-manageable switch.
Manageable Switch
Manageable Switch adalah switch yang
bisa di atur untuk kebutuhan jaringan tertentu, ada beberapa perbedaan mendasar
yang membedakan antara switch manageable dengan switch non manageable.perbedaan
tersebut dominan bisa di lihat dari kelebihan yang dimiliki oleh manageable
switch itu sendiri.
Kelebihan switch manageable : mendukung
penyempitan broadcast jaringan dengan VLAN, pengaturan access user dengan
access list, membuat keamanan network lebih terjamin, bisa melakukan pengaturan
port yang ada, mudah memonitoring trafick maintenance network karena
dapat diakses tanpa harus berada di dekat switch.
Non Manageable Switch
Non manageable switch
dalah switch yang tidak dapat di managed, switch tersebut sudah siap pakai
tinggal pasang dan switch sudah bisa digunakan tanpa perlu di seting. Harga
switch Non Manageble lebih murah jika dibandingkan Manageable Switch Namun
apabila terjadi masalah dengan jaringan kita, kita tidak akan bisa melakukan
troubleshooting dengan mudah karena switch nya tidak bisa diapa-apakan. Problem
yang paling sering terjadi diantaranya IP address conflict, tidak bisa connect
dll. Apabila jaringan sudah mulai tersebar di berbagai area, akan sangat sulit
melakukan troubleshooting computer mana yang menyebabkan masalah tersebut.
Karakteristik Switch
Switch utamanya disajikan untuk
ethernet. Memiliki konfigurasi port yang beragam dari 5 port hingga puluhan
port. Juga mendukung kecepatan 10 Mbps, 100 Mbps atau keduanya (dual speed).
Karakterisktik Switch adalah : tergolong
peralatan Layer 2 dalam OSI Model (Data Link Layer), dapat menginspeksi data
yang diterima, dapat menentukan sumber dan tujuan data, dapat mengirim data ke
tujuan dengan tepat sehingga akan menghemat bandwith, dapat menangani
lebih dari dua port dan lebih dari dua komunikasi data dalam waktu
bersamaan.
Cara Kerja Switch
Switch
dapat dikatakan sebagai multi-port bridge karena
mempunyai collision domain danbroadcast domain tersendiri, dapat
mengatur lalu lintas paket yang melalui switch jaringan. Cara menghubungkan
komputer ke switch sangat mirip dengan cara menghubungkan komputer atau router
ke hub. Switch dapat digunakan langsung untuk menggantikan hub yang sudah
terpasang pada jaringan
Keuntungan
switch dari segi klien performance dan throughput.
Klien Performance: Karena sistem
tertentu yang melekat pada switch hanya melihat informasi secara eksplisit
ditujukan kepada NIC, ada sedikit overhead waktu yang dihabiskan membuang paket
yang tidak perlu membaca.
Throughput yang lebih tinggi: Karena
hanya lalu lintas yang relevan diturunkan jaringan setiap pelabuhan, setiap NIC
mendapatkan paket sendiri dikirimkan ke switch secara independen satu sama lain
terikat dengan NIC beralih. Ini berarti sebuah tombol dapat mengatur volume
total yang lebih besar data dalam transit pada waktu tertentu.
Kekurangan switch adalah : jika saklar
cukup mahal untuk memasukkan “port mirroring” kemampuan, suatu sniffer adalah
penggunaan terbatas pada sebuah switch karena switch secara otomatis menyaring
lalu lintas yang ingin diperoleh sniffer.
1.2.4 Modem ( Modulator Demodulator)
Modem adalah singkatan dari
Modulator-Demodulator. Modulate adalah proses penerjemahan data dari digital ke
analog sehingga bisa ditransmisikan. Demodulate adalah sebaliknya, proses
menerjemahkan dari analog ke digital.
Karakteristik Modem dapat dilihat dari mekanik,
elektrik, fungsional, dan procedural.
Mekanik : hubungan fisik antara DTE-DCE\
Elektrik : level voltase & waktu
perubahan voltase DTE-DCE harus sama, misal NRZ-L
Fungsional : fungsi DCE dalam kategori
data, kontrol, waktu, dan ground.
Prosedural : urutan kejadian dalam
mentransmisikan data
Cara Kerja Modem
Modem berasal dari
singkatan Modulator Demodulator. Modulator merupakan bagian yang
mengubah sinyal informasi kedalam sinyal pembawa (carrier) dan siap untuk dikirimkan, sedangkan Demodulator adalah
bagian yang memisahkan sinyal informasi (yang berisi data atau pesan) dari
sinyal pembawa yang diterima sehingga informasi tersebut dapat diterima dengan
baik. Modem merupakan penggabungan kedua-duanya, artinya modem adalah alat
komunikasi dua arah.
Dalam kerjanya, modem melakukan proses
modulasi dan demodulasi terhadapdata yang dipancarkan. Modem menerima rangkaian
pulsa biner dari periferal komputer, kemudian memodulasikarakteristik sinyal
analog (level tegangan, frekuensi atau fasa) agar dapat disalurkan melalui
saluran telepon atau cablelines. Sedangkan pada si penerima, sinyal yang
ditumpangi ini oleh rangkaian demodulator dipisahkan kembali dari sinyal yang
menumpanginya sehingga dapat dibaca oleh komputer, proses ini dinamakan
demodulasi. Standarisasi darimodulasi dewasa ini berfungsi untuk mencapai
kecepatan yang lebih baik lagi. Pada awalnya kecepatan dari modem ini adalah
300 bps dan dewasa ini telah mencapai 56 Kbps. Kecepatan modem itu sendiri
sekarang ini sudah cukup cepat dibanding dahulu, tetapi untuk penggunaannya di
Indonesia masih dibatasi dengan kurang bagusnya jaringan telepon yang tersedia.
Saat ini kecepatan modem yang sering digunakan di Indonesia adalah sebesar
56Kbps, tetapi dengan kondisi jaringan telepon yang ada, kecepatan tersebut
mungkin maksimal hanya sekitar 33.6 Kbps saja.
Keuntungan modem dari akses jaringan
internet lewat cable modem juga meliputi semua keuntungan koneksi internet
dengan menggunakan telephone modem yang umum digunakan saat ini untuk rumah
tangga, namun tidak lagi dibutuhkan saluran telepon untuk internet, sehingga
saluran telepon tidak selalu sibuk, ditambah lagi dengan kecepatannya yang
tinggi, dan waktu koneksi yang tidak dibatasi. Namun hal yang terakhir ini bisa
juga merupakan kerugian jika ditinjau dari sisi lain, hal ini akan kita bahas
kemudian.
Satu lagi keuntungan yang agak menonjol
dari cable modem adalah bahwa satu cable modem bisa dipakai bersama-sama oleh
beberapa komputer sekaligus, misalnya jika anda mempunyai lebih dari satu
komputer di rumah yang terhubung dengan jaringan lokal kecil-kecilan, maka
seluruh jaringan tersebut bisa menikmati internet juga. Hal ini biasanya
dilakukan dengan memasang sebuah Hub ke cable modemnya, kemudian
komputer-komputernya dihubungkan ke Hub tersebut. Tentu saja anda bisa juga
melakukan hal ini dengan telephone modem biasa, tetapi ukuran bandwidthnya jauh
lebih kecil daripada cable modem, sehingga tidak efektif karena hanya sedikit
data yang bisa lewat dalam satu saat, apalagi jika komputernya cukup banyak.
Selain digunakan di rumah tangga, tentu
saja cable modem memiliki peluang besar untuk digunakan di area lain, misalnya
bisnis. Kantor-kantor yang masih menggunakan ISDN atau teknologi lain yang
sekelas dengan cable modem tetapi lebih mahal, akan sangat senang jika ada
solusi cable modem dengan harga yang lebih murah.
Kerugian Dan Solusinya
Apabila anda tidak ingin seluruh anggota
keluarga, terutama anak-anak, untuk mengakses jaringan internet tanpa
pengawasan (atau di luar jam-jam yang ditentukan), ini adalah hal yang patut
dipertimbangkan.
Masalah ini tidak terlalu sulit
dipecahkan jika anda menggunakan Operating System yang menggunakan konsep
multi-user, seperti misalnya Linux, di mana anda bisa membuat beberapa user
(mungkin sejumlah anggota keluarga anda), yang masing-masing diberi hak
berlainan. Namun tentunya pengguna Operating System seperti itu belum banyak
untuk rumah tangga yang pada umumnya menggunakan Operating System Windows atau
Macintosh.
Solusi lainnya mungkin tidak seefektif
jika anda menggunakan OS multi-user, tetapi biasanya dilakukan melalui
pembatasan dari program pengakses internet, contohnya web browser (misalnya
Netscape atau Internet Explorer) dan program percakapan (misalnya mIRC), yaitu
dengan memasang password, yang hanya diketahui oleh anda, untuk menjalankannya,
maka setiap anggota keluarga lain akan menggunakan internet, harus dengan ijin
anda. Sepengetahuan penulis ada beberapa program shareware yang memang
bertujuan untuk memasang password untuk menjalankan program-program tertentu.
Program-program shareware bisa dicari di Download.com.
Kekurangan lain dari cable modem adalah
kecepatan upstream (data keluar) yang tidak sebanding dengan kecepatan
downstream (data masuk), hal ini membuat cable modem kurang sesuai jika
dijadikan pilihan utama untuk membuka server, misalnya web atau FTP server.
Jika anda benar-benar membutuhkan koneksi yang memadai untuk server, maka Anda
sepertinya membutuhkan koneksi T1 atau yang lebih baik.
1.2.5 Router
Router adalah sebuah alat jaringan
komputer yang mengirimkan paket data melalui sebuah jaringan atau Internet
menuju tujuannya, melalui sebuah proses yang dikenal sebagai routing.
Proses routing terjadi pada lapisan 3 (Lapisan jaringan seperti
Internet Protocol) dari stack protokol tujuh-lapis OSI.
Karakteristik Router
ROUTER mempunyai karakteristik alat
sebagai berikut : mempunyai adaptor dan spesifikasi yang berbeda, mempuyai
internet in / WAN, mempunyai internet out / LAN, mempunyai reset switch, mempunyai
indikator porwer, dan mempunyai antena (jika wirelles).
Cara Kerja Router
Cara kerja router mirip dengan bridge
jaringan, yakni mereka dapat meneruskan paket data jaringan dan dapat juga
membagi jaringan menjadi beberapa segmen atau menyatukan segmen-segmen
jaringan. Akan tetapi, router berjalan pada lapisan ketiga pada model OSI
(lapisan jaringan), dan menggunakan skema pengalamatan yang digunakan pada
lapisan itu, seperti halnya alamat IP. Sementara itu, bridge jaringan berjalan
pada lapisan kedua pada model OSI (lapisan data-link), dan menggunakan skema
pengalamatan yang digunakan pada lapisan itu, yakni MAC address.
Bridge, sebaiknya digunakan untuk
menghubungkan segmen-segmen jaringan yang menjalankan protokol jaringan yang
sama (sebagai contoh: segmen jaringan berbasis IP dengan segmen jaringan IP
lainnya). Selain itu, bridge juga dapat digunakan ketika di dalam jaringan
terdapat protokol-protokol yang tidak bisa melakukan routing, seperti halnya
NetBEUI. Sementara itu, router sebaiknya digunakan untuk menghubungkan segmen-segmen
jaringan yang menjalankan protokol jaringan yang berebeda (seperti halnya untuk
menghubungkan segmen jaringan IP dengan segmen jaringan IPX.) Secara umum,
router lebih cerdas dibandingkan dengan bridge jaringan dan dapat meningkatkan
bandwidth jaringan, mengingat router tidak meneruskan paket broadcast ke
jaringan yang dituju. Dan, penggunaan router yang paling sering dilakukan
adalah ketika kita hendak menghubungkan jaringan kita ke Internet.
Keuntungan Menggunakan Router
Keuntungan yang didapatkan dengan
menggunakan router pada jaringan adalah : isolasi trafik broadcast,
fleksibilitas, pengaturan prioritas, pengaturan konfigurasi, isolasi masalah,
dan pemilihan jalur.
Isolasi trafik broadcast : Kemampuan ini
memperkecil beban jaringan karena trafik jenis ini dapat diisolasikan pada
sebuah LAN saja.
Fleksibilitas : Router dapat digunakan
pada topologi jaringan apapun dan tidak peka terhadap masalah kelambatan waktu.
Pengaturan prioritas : Router dapat
mengimplementasikan mekanisme pengaturan prioritas antar protocol
Pengaturan konfigurasi : Router umumnya
dapat lebih dikonfigurasi daripada bridge.
Isolasi masalah :
Router membentuk penghalang antar LAN dan memungkinkan masalah yang terjadi
diisolasi pada LAN tersebut.
Pemilihan jalur : Router umumnya lebih
cerdas daripada bridge dan dapat menentukan jalur optimal antar dua sistem.
Kerugian yang terjadi dengan menggunakan
router adalah : tergantung pada protocol, biaya, pengalokasian alamat, dan system
tak terjangkau.
Tergantung pada protocol : Router yang
beroperasi pada lapisan network OSI hanya mampu meneruskan trafik yang sesuai
dengan protokol yang diimplementasikan.
Biaya : Router umumnya lebih kompleks
daripada bridge dan lebih mahal. Overhead pemrosesan pada router lebih besar
sehingga throughput yang dihasilkan dapat lebih rendah daripada bridge.
Pengalokasian alamat : Dalam
internetwork yang menggunakan router, memindahkan sebuah mesin dari LAN yang
satu ke LAN yang lain berarti mengubah alamat jaringan pada sistem itu.
Sistem tak terjangkau : Penggunaan
routing table statik menyebabkan beberapa sistem dapat terjangkau oleh sistem
lain.
1.2.6 HUB
Hub adalah sebuah perangkat
jaringan komputer yang berfungsi untuk menghubungkan peralatan-peralatan dengan
ethernet 10BaseT atau serat optik sehingga menjadikannya dalam satu segmen
jaringan. Hub bekerja pada lapisan fisik (layer 1) pada model OSI.
Karakteristik Hub
Hub awalnya mensupport kecepatan
ethernet 10 Mbps. Namun dewasa ini banyak hub memiliki kecepatan data 100 Mbps.
Beberapa jenis hub mendukung dua kecepatan 10 Mpbs / 100 Mbps atau dikenal
dengan dengan dual-speed hubs. Karakteristik Hub sebagai berikut : tergolong
peralatan Layer 1 dalam OSI model (Physical layer), tidak dapat membaca
paket-paket data, tidak dapat mengetahui sumber dan tujuan data, hanya berperan
menerima dan meneruskan data yang masuk ke semua peralatan di jaringan termasuk
yang mengirim data, dan dapat memperkuat sinyal elektrik data yang masuk
sebelum dikirimkan ke tujuan.
Cara Kerja Hub
Hub merupakan suatu device pada jaringan
yang secara konseptual beroperasi pada layer 1 (Physical Layer). Maksudnya, hub
tidak menyaring menerjemahkan sesuatu, hanya mengetahui kecepatan transfer data
dan susunan pin pada kabel. Cara kerja alat ini adalah dengan cara mengirimkan
sinyal paket data ke seluruh port pada hub sehingga paket data tersebut
diterima oleh seluruh computer yang berhubungan dengan hub tersebut kecuali
computer yang mengirimkan. Sinyal yang dikirimkan tersebut diulang-ulang
walaupun paket data telah diterima oleh komputer tujuan. Hal ini menyebabkan
fungsi colossion lebih sering terjadi.
Misalnya ketika ada pengiriman paket
data dari port A ke port B dan pada saat yang sama ada
pengiriman paket data dari port C ke port D, maka akan terjadi
tabrakan (collision) karena menggunakan jalur yang sama
(jalur broadcast yang sama) sehingga paket data akan menjadi rusak
yang mengakibatkan pengiriman ulang paket data. Jika hal ini sering terjadi
maka collison yang terjadi dapat mengganggu aktifitas pengiriman
paket data yang baru maupun ulangan. Hal ini mengakibatkan penurunan kecepatan
transfer data. Oleh karena itu secara fisik, hub mempunyai
lampu led yang mengindikasikan terjadi collision.
Ketika paket data dikirimkan melalui
salah satu port pada hub, maka pengiriman paket data tersebut
akan terlihat dan terkirim ke setiap port lainnya
sehingga bandwidth pada hubmenjadi terbagi ke
seluruh port yang ada. Semakin banyak port yang tersedia
pada hub, maka bandwidth yang tersedia menjadi semakin kecil
untuk setiap port. Hal ini membuat pengiriman data pada hub dengan banyak
port yang terhubung pada komputer menjadi lambat.
1.2.7 Bridge
Bridge adalah peralatan yang
berfungsi menghubungkan dua jaringan yang mempunyai media komunikasi dan
topologi berbeda tetapi mempunyai protokol yang sama.
Contoh, jaringan yang menggunakan
kabel fiber optic bisa dihubungkan dengan jaringan
kabel coaxial dan jaringan yang menggunakan
topologi ring bisa dihubungkan dengan jaringan bertopologi star.
Karakteristik Bridge sebagai berikut : dapat
memisahkan jaringan yang luas menjadi sub jaringan yang lebih kecil, dapat
mempelajari alamat, meneliti paket data dan menyampaikannya, dapat mengoleksi
dan melepas paket-paket diantara dua segmen jaringan, dapat mengontrol broadcast ke
jaringan, dan dapat merawat address table.
Cara Kerja Bridge
Bridge memetakan alamat Ethernet dari
setiap node atau titik yang ada pada masing-masing segmen jaringan dan hanya
memperbolehkan lalulintas data yang diperlukan melintasi bridge. Ketika
menerima sebuah paket, bridge menentukan segmen tujuan dan sumber. Jika
segmennya sama, paket akan ditolak, dan jika segmennya berbeda, paket paket
diteruskan ke segmen tujuan. Dengan demikian bridge juga mencegah pesan rusak
agar tidak menyebar keluar dari satu segmen.
1.2.8 Repeater
Repeater adalah peralatan yang
berfungsi memperkuat sinyal di dalam jaringan komputer.
Karakteristik Repeater
Karakteristik repeater sebagai berikut :
mempunyai kelemahan tidak dapat melakukan filter traffic jaringan,
dan data yang masuk ke port repeater akan tersebar ke segmen-segmen
jaringan LAN tanpa memperhitungkan apakah data dibutuhkan atau tidak.
Cara Kerja Repeater
Repeater pada umumnya diletakkan disuatu
tempat ketinggian ,antennanyapun ditinggikan lagi yang biasanya diletakkan
diatas tower sehingga jangkauan pancaran akan lebih jauh. Semakin tinggi letak
repeater, maka akan lebih jauh pula daya jelajahnya. Seringnya repeater
diletakkan disuatu lokasi yang tinggi misalnya di puncak Gunung, atau Bukit ,
Antennanya pun di instalasikan ditower yang cukup tinggi.
Memperkirakan jarak jangkau repeater,
secara sangat sederhana adalah dengan melihat area dari lokasi tsb dengan mata
kita, bila yang terlihat sangat luas, maka hampir dapat dipastikan, sejauh mata
kita memandang, sampai sanalah area yang dapat dicover oleh repeater itu, (
Line Of Sight ) Mengingat keterbatasan daya pandang, dapat saja coveragenya
lebih jauh dari pandangan kita.
Peformance sebuah repeater dipengaruhi
pula oleh ,daya pancar repeater, sensitivitas, serta sel;ektivitas dari
repeater itu sendiri. Untuk meningkatkan kekuatan pancaran, selain meletakkan
repeater pada tempat yang tinggi, maka digunakan pula Antenna dengan penguatan
( gain ) yang besar.
1.2.9 Access Point
Access Point adalah sebuah node yang
telah dikonfigurasi secara khusus pada sebuah WLAN (Wireless Local Area
Network). Access Point bertindak sebagai pusat pemancar dan penerima untuk
sinyal-sinyal radio WLAN. Access Point sering disebut juga base station.
Karakteristik Access Point
Interface untuk mengatur setting AP
dilakukan dengan memasukkan alamat IP perangkat AP melalui browser, beberapa
konfigurasi dilakukan, diantaranya dengan: mengatur supaya AP dapat berfungsi
sebagai DHCP server, mencoba fitur Wired Equivalent Privacy (WEP)
dan Wi-Fi Protected Access (WPA), mengatur akses berdasarkan MAC
Address device pengakses, dsb.
Cara Kerja Access Point
Ada dua buah perangkat wireless,
satu buah jenis wireless Access Point (AP) dan sebuah
lagi Wireless Cable/DSL Router. Kedua perangkat ini sudah lama tidak
difungsikan secara optimal, langsung saja timbul rasa penasaran untuk melakukan
konfigurasi AP. Model dan merk perangkat wireless tidak disebutkan,
karena tidak dapat fee dari vendor dan memungkinkan exploitasi menjadi lebih
mudah oleh pengakses ilegal yang ada di area sekitar kantor he.. he..
Konfigurasi pertama dilakukan terhadap
AP, ada passwordnya, password default telah berganti, tidak perlu
bertanya ke konfigurator sebelumnya, cari cara untuk melakukan reset
ke default factory setting di google.com, dapat beberapa informasi
dari forum/milis, setelah dicoba akhirnya konfigurasi AP kembali ke setting
awal.
Interface untuk mengatur setting AP
dilakukan dengan memasukkan alamat IP perangkat AP melalui browser, beberapa
konfigurasi dilakukan, diantaranya dengan: mengatur supaya AP dapat berfungsi
sebagai DHCP server, mencoba fitur Wired Equivalent Privacy (WEP)
dan Wi-Fi Protected Access (WPA), mengatur akses berdasarkan MAC
Address device pengakses, dsb.
Beberapa konfigurasi yang dibuat tidak
bekerja dengan baik, misalnya meski DHCP server telah diatur, AP tidak
memberikan IP sesuai dengan alokasi yang ditentukan.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar