Minggu, 21 April 2013
Pengendali Jarak Jauh TV
BAB I
PENDAHULUAN
Saat ini tenologi – teknologi canggih yang mudah
serta multifungsi sangat berkembang pesat diberbagai belahan Dunia. Dimulai dari
kebutuhan alat rumah tangga, komunikasi dan lain sebagainya. Salah satu teknologi tersebut yaitu Remote TV. Oleh
karena itu pada
makalah ini kami akan melakukan observasi kepada penggunaan Remote TV.
Pada zaman yang sudah modern
ini tentu hampir di setiap rumah terhadap TV. Seiring berjalannya waktu TV pada
saat ini hampir semuanya menggunakan remote untuk mempermudah user dalam
mengoperasikan TV tersebut. Seiring berkembangnya teknologi remote TV pun mempunyai
banyak kenunggulan tersendiri.
Pengendali jarak jauh ( remote
control) adalah sebuah alat elektronik yang digunakan untuk mengoperasikan
sebuah mesin dari jarak jauh. Istilah remote control juga sering disingkat menjadi
"remote" saja. Remote j uga sering kali mengacu pada istilah
"controller", "donker", "doofer",
"zapper" "click-buzz", "box",
"flipper", "zippity", "clicker", or
"changer". Pada umumnya, pengendali jarak jauh digunakan untuk
memberikan perintah dari kejauhan kepada televisi atau barang-barang elektronik lainnya
seperti sistem stereo dan pemutar DVD.
Remote control untuk perangkat-perangkat ini biasanya berupa benda
kecil nirkabel yang dipegang dalam tangan dengan sederetan tombol untuk
menyesuaikan berbagai setting, seperti misalnya saluran televisi, nomor
trek, dan volume suara. Bahkan pada
kebanyakan peranti modern dengan kontrol seperti ini, remote controlnya
memiliki segala kontrol fungsi sementara perangkat yang dikendalikan itu
sendiri hanya mempunyai sedikit kontrol utama yang mendasar. Kebanyakan remote
berkomunikasi dengan perangkatnya masing-masing melalui sinyal-sinyal infra merah dan beberapa saja melalui sinyal radio.
Remote control biasanya menggunakan baterai AAA yang kecil atau AA sebagai catu dayanya.
Peralatan-peralatan
elektronik seperti pesawat televisi, radio tape, VCD player, DVD player, atau
penyejuk ruangan(AC), saat ini dapat dipastikan sudah dilengkapi dengan sebuah
remote control. Dengan remote control tersebut, kita dapat mengatur pesawat TV
seperti memindahkan saluran TV atau mengubah volume suara dari posisi tempat
duduk kita tanpa perlu mendatangi pesawat TV.
Walaupun
saat ini kebanyakan orang membatasi pengertian remote control pada
peralatan-peralatan elektronik rumah saja, namun sebenarnya fungsinya jauh
lebih luas. Sesuai namanya remote control adalah alat pengendali jarak jauh
yang berfungsi untuk mengendalikan sebuah benda(biasanya memiliki komponen
elektronik). Benda yang dikendalikan tersebut kemudian akan memberikan respon
sesuai jenis instruksi yang diberikannya. Instruksi diberikan dengan cara
menekan tombol yang sesuai pada remote control. Sejarah mencatat bahwa pada
masa awal pengembangannya penerapan remote control sempat digunakan oleh
pasukan Jerman untuk menggerakan kapal-kapal lautnya dari jarak jauh untuk
ditabrakan ke kapal perang pasukan sekutu pada Perang Dunia I. Saat ini remote
control digunakan untuk berbagai keperluan dari untuk mengubah temperatur AC
hingga mengatur gerak robot.
Komponen-komponen remote control
Komponen-komponen
remote control yang dijelaskan adalah jenis remote control yang sering dijumpai
di peralatan-peralatan elektronika rumah, menggunakan gelombang infra merah
sebagai pembawa sinyal. Sebuah sistem remote control terdiri dari beberapa
bagian :
Transmitter(pengirim
sinyalAlat ini berfungsi untuk mengirimkan instruksi ke peralatan elektronika.
Alat ini adalah sebuah LED(light emitting Diode) sinar infra merah yang berada
di pesawat remote control.
Panel Remote control.
Panel
ini berisi sejumlah tombol di pesawat remote control. Setiap tombol memiliki
fungsi yang berbeda-beda.Bentuk panel ini tergantung dari jenis alat yang
dikendalikannya.
Papan rangkaian
elektronik
Di
dalam setiap pesawat remote control terdapat sebuah papan rangkaian elektronik,
dalam bentuk sirkuit terintegrasi(integrated circuit). Fungsi komponen ini
adalah membaca tombol yang ditekan pengguna kemudian membangkitkan transmitter
untuk mengirimkan sinyal dengan pola sesuai tombol yang ditekan
Receiver(penerima
sinyal)
Llat ini berada di
dalam alat elektronika yang akan menerima instruksi. Untuk jenis sinar infra
merah alat yang digunakan adalah fototransistor infra merah. Alat ini berperan
dalam mendeteksi pola sinyal infra merah yang dikirimkan remote control.
Gelombang
infra red adalah salah satu nama untuk lebar frekuensi pada spektrum gelombang
elektromagnetik. Pada spektrum gelombang electromagnet, panjang gelombang infra
red lebih panjang dari cahaya tampak dan lebih pendek dari gelombang radio.
Panjang gelombang infra red berada antara 750 nm(nano meter) hingga 1 mm(mili
meter). Prinsip cara kerja remote control sendiri sebetulnya cukup sederhana,
sinyal sinar infra merah dipancarkan dari pemancar remote control membentuk
pola sinyal tertentu. Selanjutnya pola sinyal tersebut akan diterima oleh
peralatan elektronik, lalu pola sinyal tersebut akan diterjemahkan menjadi
instruksi tertentu.
Cara Kerja Remote Control
Cara
kerja seperti ini mirip dengan cara kerja sandi morse yang dikirim melalui
mesin telegraf. Seorang operator pengirim mengirimkan pesan teks singkat kepada
operator penerima yang berada pada jarak tertentu. Namun pesan tersebut
dikirimkan dalam bentuk pola kode-kode morse yang melambangkan huruf-huruf
dalam pesan yang dikirimkannya. Mesin telegraf menggunakan kode tertentu karena
tidak dapat mengirimkan data suara seperti pesawat telepon. Tetapi telegraf
dapat mengirimkan arus listrik yang terhubung ke sebuah bel pada bagian
penerima, sehingga operator penerima akan menerima suara dari bel dalam
pola-pola tertentu yang apabila dirangkai akan dapat diterjemahkan sebagai
pesan singkat.
Remote
control menggunakan LED(Light Emitting Diode) infra merah yang berfungsi
sebagai pengirim(transmitter) pola sinar infra merah. LED infra merah adalah
sejenis lampu kecil yang memiliki dioda yang akan memancarkan cahaya infra
merah apabila diberi arus.
Keterangan :
A.
Deret Pulsa
B.
Sinyal 27.9 MHz
C.
Sinyal Transmisi
D.
Pola sinkronisasi 4, masing-masing 2.1 mili detik, dengan spasi 700 mikro detik
E.
Pola pulsa, masing-masing 700 mikro detik, dengan spasi 700 mikro detik juga
F.
Pola Sinkronisasi ulang
Sinyal
infra merah yang dikirimkan tidak akan dapat dilihat oleh mata kita, karena
sinar infra merah tidak termasuk gelombang elektromagnetik pada spectrum cahaya
tampak. Namun sinar tersebut dapat terbaca oleh receiver yang ada pada
peralatan elektronik yang menerima sinyal tersebut. Receiver yang digunakan
adalah sebuah foto transistor infra merah. Jika pola sinyal infra Red yang
diterima bersesuaian dengan salah satu instruksi, seperti instruksi menaikkan
volume suara pada pesawat televisi, maka volume suara pesawat televisi tersebut
akan dinaikkan. Jika pola sinar infra merah yang dibaca tidak dapat dikenali
maka pesawat televisi akan mengabaikannya. Hal ini mungkin saja terjadi jika
sebuah pesawat remote control untuk peralatan lain yang berada tidak jauh dari
pesawat televise tersebut sedang digunakan. Bentuk kode sinyal tersebut untuk
masing-masing tombol tergantung kepada perusahaan produsen peralatan
elektronika. Pada dasarnya setiap perusahaan bebas
menentukan kode sinyal untuk setiap tombol pada pesawat remote control.
Penggunaan sinyal sinar infra merah ini memang hanya cocok untuk keperluan di
dalam ruang, seperti pada peralatan elektronik rumah atau kantor, karena selain
memiliki keterbatasan jarak yang pendek(maksimal sekitar 10 meter), sudut
pengiriman juga sangat kecil sehingga remote control harus diarahkan ke tepat
ke alat elektronik tersebut. Sinar infra merah juga tidak bisa tembus dinding,
sehingga harus berada di ruang.
Melihat dari Sistem kerja Remote TV
tersebut selain kemudahan dalam mempergunakan fasilitasnya terdapat pula
beberapa kesulitan dalam penggunaannya atau memproses (seeting) remote control
TV tersebut. Misalnya untuk menSetting Remote control tersebut adalah
pengaturan untuk menemukan chanel baru dan Sistem Transmisi Warna. Atas dasar
itulah akan di lakukannya sebuah observasi untuk mendapatkan keimpulan dan
analisis serta penyelesaian masalah tersebut.
II.
METODE
OBSERVASI
Metode Observasi adalah suatu cara pengumpulan data dengan
mengadakan pengamatan langsung terhadap suatu objek dalam suatu periode
tertentu dan mengadakan pencatatan secara sistematis tentang hal – hal tertentu
yang kita amati.
Adapun
metode observasi yang kami lakukan yaitu terhadap orang tua / lanjut usia yang
baru saja di belikan TV baru oleh anaknya. kriteria narasumber tersebut di
pilih untuk mengetahui bagaimana perkembangan teknologi remote TV dengan
tingkat usia pengguna. Usia orang tua tersebut sekitar 53 tahun. Kriteria
lansia dipilih untuk mengetahui apakah fungsi – fungsi pada remote terbaru
dapat mereka mengerti dengan baik. Selain itu pencahayaan pada TV juga harus
diperhatikan bagi lansia, karena cahaya yang berlebihan mungkin membuat lansia
merasa kurang nyaman.
Tujuan
dilakukannya observasi ini adalah supaya dapat menemukan kriteria remote yang tepat
bagi user dari segala tingkatan usia. Dalam usianya yang sudah tidak muda
lagi tentu lebih rumit menjalankan alat – alat elektronik seperti
mensettingnya. Mereka lebih mengerti hanya sebagai pengguna saja. Misalkan
untuk mencari channel tv yang mereka inginkan dan ukuran volume tv yaitu hanya
dengan menekan tombol – tombol remote TV yang memiliki fungsi tersebut.
Selanjutnya ada beberapa faktor yang menyebabkan kesulitan yang mereka hadapi
dalam menyelesaikan masalah terebut. Misalkan bisa saja karena mata mereka
sudah sedikit berkurang fungsinya dalam membaca buku panduan sedikit terganggu
di tambah lagi dengan ukuran tombol yang kecil sulit untuk mereka bedakan
antara tombol yang satu dan yang lainnya. Sedangkan masing – masing pada tombol
remote itu memiliki fungsi yang berbeda – beda. Selain itu dalam mengkonfirgurasikan warna
televisi menggunakan remote. Remote tersebut juga sulit di baca perintah yang
harus di lakukan karena setting bahasa yang tersedia dalam program tersebut.
Biasanya bahasa itu menggunakan bahasa asal negara pembuatan alat tersebut.
Misalkan china , jepang , dan lainnya.
III.
HASIL
OBSERVASI
Hasil observasi yang diperoleh dalam masalah
ini adalah adanya permasalahan dalam menggunakan remote control televisi, terutama
dengan menggunakan teknologi canggih. Faktor-faktor tersebut dikarenakan faktor
usia yang membuat teknik mengingat orang-orang lansia tidak mudah menerima
sebuah system yang rumit. Maka dari itu dapat dirancang sebuah inovasi remote
control TV yang mudah dipelajari dari segi system dan aman serta nyaman dari
tingkat tampilan tampilan sistemnya maupun dari segi fisik remote controlnya
itu sendiri.
IV.
ANALISA
Dari dilakukan observasi di
masyarakat terutama pada pokok permasalahan dalam penggunaan remote control
televisi yang modern ini, didapat beberapa masalah dan solusi dengan beberapa
inovasi yang dapat mempermudah para pengguna televise terutama dalam usia
lanjut.
Pada remote control televisi
modern yang menggunakan teknologi touchscreen dimana untuk penggunaannya dengan
teknik sentuh, biasanya sangatlah sulit bagi para lanjut usia. Tetapi pada
sistem yang digunakannya kali berbeda, system ini dibuat sesederhana mungkin
sehingga dengan mudah dipahami dan digunakan oleh orang lanjut usia dan
dilengkapi dengan system lockscreen yang berguna sebagai kenyamanan saat
menonton televisi di dekat anak-anak balita.
Biasanya pada system remote
control televisi yang dihubungkan pada system televisinya sendiri memiliki
beberapa sub menu pengaturan, pada remote control touchscreen ini sub menu
pengaturan tersebut dirancang sedemikian ringkas, begitupula pada saat proses
pencarian dan proses penyimpanan saluran televise pada frekuensi tertentu
dirancang dengan mudah dan otomatis terutama saluran televise nasional.
Masalah bahasa yang tertera
dalam remote control ini terdapat berbagai bahasa termasuk bahasa Indonesia
sehingga mudah dipahami oleh semua kalangan masyarakat.
Oleh
karena itu tujuan dilakukan observasi langsung agar mengetahui pokok masalah
dan menemukan solusi dari beberapa masalah yang ada.
V.
KESIMPULAN
Kesimpulan
penelitian kontak langsung ini adalah mencari pokok-pokok permasalahan yang ada
di masyarakat dalam penggunaan remote control TV, yang semua kalangan tahu
bahwa TV adalah salah satu kebutuhan sekunder yang sangat-sangat friendly
dikalangan masyarakat modern ini. Dan selain itu, TV tidak hanya berguna
sebagai media hiburan tetapi TV dapat berguna sebagai media untuk mendapat
informasi. Oleh karena itu dari segi penggunaannya haruslah aman dan nyaman.
Untuk
mendapatkan penggunaan yang aman dan nyaman, diperoleh solusi dalam peningkatan
tampilan system, system yang digunakan, bahasa-bahasa yang dapat mempermudah
penggunaan, maupun tampilan fisik remote control itu sendiri.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar